Inovasi Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam meningkatkan minat baca warganya berbuah manis setelah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Perpustakaan Nasional RI.
Penghargaan ini didapatkan melalui program peer learning meeting yang digelar di Perpusnas.
Kabupaten Purwakarta dinobatkan sebagai kabupaten terbaik dalam penerapan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengaku bangga atas raihan ini. Anne menyebut ini menjadi kado terindah di penghujung tahun untuk Pemkab Purwakarta khususnya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah.
"Jelas ini membanggakan. Saya ucapkan terima kasih ke seluruh jajaran pemerintahan terutama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah yang terus lakukan inovasi guna memudahkan pelayanan ke warganya," kata Anne, Jumat (4/12/2020).
Anne memperingatkan bahwa raihan ini jangan sampai membuat langkah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan berhenti melakukan inovasi, tetapi justru harus dijadikan semangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik agar minat baca warga ikut terus meningkat.
"Ada lima program perpustakaan unggulan (Lipperpul), salahsatunya penyediaan layanan perpustakaan berbasis digital yang bisa diakses lewat smartphone," ujarnya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Purwakarta, Mohamad Ramdhan menambahkan inovasi Lipperpul di antaranya layanan perpustakaan berbasis e-book yang diberi nama serupa kuliner khas Purwakarta, yakni Maranggi atau Maca Rame-rame Ngangge Digital.
Layanan ini, kata Ramdhan, pengembangan lain dari layanan perpustakaan berbasis teknologi yang sebelumnya diluncurkan pemerintah. Inovasi selanjutnya, ialah Getuk Lindri atau gerakan untuk literasi mandiri. Kemudian, Simping yang kepanjangannya sumber informasi melalui pelayanan perpustakaan keliling.
"Ada lagi Pala Manggu (pelayanan hari Minggu) dan terakhir, ngala manggu yakni ngabuka layanan Sabtu jeung Minggu)," katanya.
Getuk Lindri, kata Ramdhan, dapat menjadi cikal bakal berkembangnya potensi masyarakat, seperti bentuknya layanan pembinaan dan bantuan untuk pendirian atau pembuatan sudut baca baik instansi pemerintah atau swasta, lembaga pendidikan, desa/kelurahan, rumah ibadah, TBM, lapas, hingga tempat pelayanan publik atau komunitas.
Sedangkan Maranggi, lanjut dia, sengaja diluncurkan guna memudahkan layanan perpustakaan. Melalui layanan ini, Ramdhan menyebut masyarakat utamanya pelajar bisa mengakses buku bacaan melalui telepon selulernya.
"Kami harap dengan inovasi ini perpusda bisa berikan kontribusi optimal ke warga terlebih di situasi pandemi sekarang. Upaya transformasi perpustakaan bukan hal mustahil dalam membantu meningkatkan kemampuan warga mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik," katanya.
Komentar